Pengantar Ilmu Sejarah (Bagian II)

 

Penulis : Abdul Rahim Irfansyah Nasution

A.   B. Manfaat dan Fungsi Sejarah

Menurut Suyuthi Pulungan Dalam buku Sejarah Peradaban Islam (2017), pengertian sejarah adalah peristiwa penting yang terjadi pada waktu dan ruang tertentu, yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1.      Sebagai sumber informasi mengenai sesuatu yang pernah terjadi.

2.   Sebagai ilmu yang menjelaskan fenomena kehidupan yang terjadi karena interaksi manusia dengan masyarakat.

3.      Sebagai ilmu yang menyelidiki fakta dalam waktu temporer.

4.      Sebagai manifestasi atau perwujudan dari suatu pemikiran.

5.      Sebagai operasional dari pemikiran.

Menurut Nugroho Notosusanto (1964 : 27) mengemukakan ada empat kegunaan dalam mempelajari sejarah, yaitu: 

1.      Fungsi Edukatif

Fungsi Edukatif artinya adalah sejarah memberikan pengetahuan, asal usul segala ilmu serta pengajaran hingga saat ini.

2.      Fungsi Instruktif

Fungsi Instruktif ialah sejarah dapat berperan pada salah satu kejuruan seperti navigasi, jurnalistik, dan militer.

3.      Fungsi Inspiratif

Fungsi Inspiratif adalah sejarah dapat menjadi sebuah pemikiran yan bersifat inspiratif.

4.      Fungsi Rekreasi

Funsi Rekreasi adalah sejarah dapat memberikan tempat untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata atau tempat rekreasi.

 Dalam Kajian Erich Fromm, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang mencakup:

1.      Kebutuhan akan identitas

Dengan menkaji sejarah lokal, masyarakat tidak akan melupakan budayanya sendiri.

2.      Kebutuhan akan keterberakaan

Memahami masa sekarang dan memahami masa lalu adalah suatu hal yang penting.

3.      Ketutuhan akan keterhubungan

Secara teoritas, sejarah lokal memiliki keterhubungan dengan sejarah nasional dan sejarah global.

4.      Kebutuhan akan transendensi

Manusia disatu sisi memiliki kekuatan dan kemampuan namun, disisi lain manusia juga memiliki kelemahan.

5.      Kebutuhan akan kerangka orientasi

Jika manusia memiliki tujuan dan visi maka, harus terus diperjuankan dan menhindari sikap fatalistik(pasrah terhadap nasib).