Pengantar Ilmu Sejarah (Bagian I)

Pengantar Ilmu Sejarah Bagian I

Penulis : Abdul Rahim Irfansyah Nasution


A.    A.   Manusia dalam Perspektif Sejarah

1.      Pengertian Sejarah


a.       Pengertian Sejarah Secara Etimologi

Sejarah berasal dari bahasa arab dengan asal kata “syajaratun” dengan cara baca “Syajarah” yang memiliki arti “pohon”.

 

Selain diambil dari kata (Syajaratun dalam Bahasa Arab)  terdapat kata yang mengandung arti yang sama dengan kata sejarah yaitu (History dalam Bahasa Inggris), (istoria dalam Bahasa Yunani), (Geschichte dalam Bahasa Jerman)  dan (Geschiedenis dalam Bahasa Belanda).

 

Dari semua definisi tersebut mempunyai makna hampir sama yaitu suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau umat manusia.

 

b.      Pengertian Sejarah Secara Terminologi

1.      Sejarah Menurut Para Ahli dari Indonesia


a. Sartono Kartodirdjo (1982: 12) berpendapat bahwa sejarah merupakan gambaran pengalaman kolektif pada masa lampau.


b. Kuntowijoyo (dalam Muhamad Zainul Badar, 2015) mengatakan bahwa sejarah adalah ilmu tentang manusia, tentang waktu, dan tentang yang memiliki makna sosial yang direkonstruksi atau membangun kembali.


c. Ismaun (1933: 277) mendefinisikan sejarah ialah suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah maupun cerita, yang benar-benar terjadi pada masa lalu. Sejarah merupakan catatan atau rekaman tentang segala aspek kehidupan manusia pada masa lampau.


d. Suyuthi Pulungan (2017), pengertian sejarah adalah peristiwa penting yang terjadi pada waktu dan ruang tertentu.


2.      Sejarah Menurut Para Ahli dari Barat

a.  R.G. Collingwood (dalam Kian 2017: 14) merupakan suatu bentuk kajian tentang apa yang dilakukan manusia pada masa lampau. Dapat diartikan bahwa sejarah merupakan suatu riset atau inkuiri.


b. Henry Steele Commager berpendapat bahwa Sejarah merupakan rekaman keseluruhan masa lampau, kesusatraan, hukum, bangunan, pranata sosial, agama, filsafat.


c.  Banks (dikutip Gilbert J. Garraghan 1996: 6), berpendapat bahwa kejadian di masa lalu adalah sejarah dan sejarah adalah aktualitas.


d. Abramowitz (Andrew Alexander Simpson 2002: 356) mengatakan "history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan kronologi kejadian

 

Berdasarkan pernyataan para ahli sejarah diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah rekonstruksi (pembangunan kembali) peristiwa masa lalu (yang bersifat penting, abadi dan unik ) yang benar,benar terjadi dan berisi segala kegiatan manusia. Rekonstruksi dibuat para sejarahwan dari hasil kesimpulan data-data yang telah teruji.


c.       Pengertian Sejarah Menurut KBBI

Pengertian sejarah secara umum bisa dilihat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam KBBI pengertian sejarah mengandung tiga makna yaitu sebagai berikut:


1.     Asal, Usul (keturunan) dan silsilah

2.     Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau

3.    Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau.


d.      Pengertian Sejarah Secara Negatif

Kuntowijoyo (1995: 6-9) menguraikan pengertian sejarah secara negatif menjadi 4 bagian yaitu:

1.      Sejarah Bukan Mitos

Bahasa yunani mythos berarti “dogeng”. Sama-sama menceritakan masa lalu, sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lalu dengan (1) waktu yang tidak jelas, dan (2) kejadian yang tidak masuk akal orang masa kini (Kuntowijoyo, 1995: 6).

 

2.      Sejarah Bukan Filsafat

Sejarah sebagai ilmu dapat terjatuh sebagai tidak ilmiah bila berhubungan dengan filsafat: (1) sejarah dimoralkan, dan (2) sejarah sebagai ilmu yang konkret dapat menjadi filsafat yang abstrak (Kuntowijoyo, 1995: 7-8).

 

3.      Sejarah Bukan Ilmu Alam

Kuntowijoyo (1995: 8-9) mengemukakan bahwa sejarah mempunyai cara sendiri dalam pekerjaannya. Sejarah sering dimasukkan dalam ilmu-ilmu manusia atau human studies, yang dalam perjalanan waktu dipecah ke dalam ilmu-ilmu sosial (social sciences) dan ilmu kemanusiaan (humanities). Orang sering membedakan antara-antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu manusia. Di satu pihak, ilmu-ilmu alam (termasuk 17 ilmu-ilmu sosial tertentu) bertujuan menemukan hukum-hukum umum, atau bersifat nomotetis (bahasa Yunani nomo berarti “hukum”, dan tithenai berarti “ciri-ciri seseorang”, dan bahasa Yunani graphien berarti “menulis”; sering juga disebut ideografis, bahasa Yunani idea berarti “pikiran” dan graphein, sebab sejarah ialah ilmu yang menuliskan pikiran pelaku).

 

4.      Sejarah Bukan Sastra

Kuntowijoyo (1995: 9) berpendapat bahwa sejarah berbeda dengan sastra setidaknya dalam empat hal: (1) cara kerja, (2) kebenaran, (3) hasil keseluruhan, dan (4) kesimpulan.

 

e.       Pengertian Sejarah Secara Positif

Kuntowijoyo (1995: 10-13) menguraikan pengertian sejarah secara positif menjadi 3 bagian yaitu:

 

1.      Sejarah ialah Ilmu Tentang Manusia

Kuntowijoyo (1995: 10) berpendapat bahwa peristiwa masa lalu itu sangat luas. Terjadinya alam semesta memang sudah berlalu, tetapi itu menjadi objek penelitian astronomi, bukan sejarah. Demikian pula pergeseran-pergesaran bumi di masa lalu merupakan pekerjaan geologi dan bukan sejarah. Jadi, sejarah hanya bercerita tentang manusia.

 

2.      Sejarah ialah Ilmu Tentang Waktu

Sosiologi membicarakan masyarakat, diantaranya lapisan masyarakat; ilmu politik membicarakan masyarakat, terutama aspek kekuasaannya; dan antropologi membicarakan masyarakat dari segi waktu. Jadi, sejarah ialah ilmu tentang waktu. Apa yang dapat dibicarakan tentang waktu? Dalam waktu terjadi empat hal, yaitu (1) perkembangan, (2) kesinambungan, (3) pengulangan, dan (4) perubahan (Kuntowijoyo, 1995: 11).

 

3.      Sejarah ialah Ilmu Tentang Sesuatu yang Mempunyai Makna Sosial

Kuntowijoyo (1995: 12-13) berpendapat tidak semuanya penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat. Kedatangan para haji myngkin peristiwa biasa. Akan tetapi, kedatangan para haji tertentu menjadi peting karena ada tahun 1888 merekalah yang mengobarkan pemberontakan petani di Banten.

 

Bahwa perempuan menjadi komponis, tidak penting sekarang, ketika sudah banyak perempuan yang menjadi pencipta lagu. Akan tetapi, tidak demikian dengan perempuan yang pertama yang menjadi pencipta lagu. Demikian juga mungkin bangunan Belanda tidak penting tetapi gedung dansa di suatu kota menjadi penting 21 karena gedung itu punya makna sosial sebab merupakan contoh peningalan suatu zaman.

 

Kepergian Pakubuana X ketempat peristirahatan mungkin tidak penting, tetapi ketika Pakubuana X pergi kedaerah-daerah pada tahun 1910 an dapat menjadi penting bagi pemerintah Kolonial karena dianggap mmengugah Nasionalisme Jawa.

 

2.      Manusia dan Sejarah

Menurut Ernst Cassirer (1990: 259-260) mengatakan Manusia tidak memiliki kodrat, yang dipunyainya adalah sejarah. Sedangkan menurut Ali (2005: 101) mengatakan Pengalaman yang dialami manusia, dituturkan kembali dengan menggunakan bahasa.

 

Ali (2005:102) pun menambahkan sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Dapat dikatakan bahwa manusia berperan dalam sejarah yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia merupakan sumber sejarah.

 

Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang sangat erat, dikarenakan manusia merupakan mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Tanpa manusia tidak akan ada yang menuliskan sejarah. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebelumnya.

 

Tanpa keduanya kita takkan pernah tau kehidupan manusia sebelumnya dalam membawa perubahan dan perkembangan pada sejarah manusia. Sejarah hadir karena bercerita tentang manusia dan juga sejarah hadir karena disajikan oleh manusia.


a.       Manusia sebagai Objek Sejarah

Manusia sebagai objek sejarah adalah manusia yang mempunyai peran pada satu peristiwa.

Contoh : Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah Objek pada peristiwa tersebut.

 

b.      Manusia sebagai Subjek Sejarah

Manusia sebagai subjek sejarah ialah manusia yang jadi objek sejarah di suatu peristiwa diteliti oleh sejarawan dan menjadi subjek penelitian sejarah.

Contoh : Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah subjek penelitian sejarawan dari awal kelahiran sampai wafatnya.

 

3.      Manusia beraktifitas dalam Dimensi Ruang dan Waktu

a.       Konsep Ruang dan Waktu

Secara umum konsep ruang dan waktu (dimensional temporal) dalam sejarah memuat hal-hal berikut:

1.    Ruang adalah tempat terjadinya berbagai hal peristiwa sejarah yang terjadi dalam perjalanan waktu.

2.   Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan waktu terjadinya tidak dapat bisa lepas dari dimensi ruang dan waktu pada peristiwa sejarah terjadi.

3.      Menitikberatkan terhadap aspek tempat peristiwa terjadi.


b.      Keterkaitan Manusia dalam Dimensi Ruang dan Waktu

1.      Manusia

Manusia dalam sebuah peristiwa sejarah mempunyai peran yang penting karena di dalam sejarah, manusia memiliki peran sebagai subjek dan objek. Jika tidak ada unsur manusia, maka sejarah tidak akan disebut sebagai sejarah karena yang terlibat dalam peristiwa sejarah adalah manusia dan manusia juga yang menceritakan atau menuliskan kembali peristiwa sejarah.

 

Contoh : Perselisihan antara golongan tua dan golongan muda dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

 

Unsur manusia terdapat pada golongan tua dan golongan muda.

 

2.      Ruang

Ruang memiliki peran yang penting di dalam suatu peristiwa sejarah karena terdapat tempat atau  ruang terjadinya sejarah. Tempat kejadian sejarah adalah unsur ruang, karena dimanapun manusia berada pasti dibatasi oleh tempat atau ruangan.

 

Contoh : Teks Proklamsi dibacakan oleh Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat pada tanggal 17 Agustus 1945.

 

Unsur ruang terdapat pada Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat.

 

3.      Waktu

Waktu memiliki peran yang penting di dalam suatu peristiwa sejarah karena adanya waktu,  dapat diketahui kapan suatu peristiwa sejarah telah terjadi. Waktu erat kaitannya dengan aktifitas manusia, karena segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia pasti dibatasi oleh waktu.

 

Contoh : Teks Proklamsi dibacakan oleh Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat pada tanggal 17 Agustus 1945.

 

Unsur waktu terdapat pada 17 Agustus 1945.

 

c.       Manusia Hidup dalam Perubahan dan Keberlanjutan

Manusia yang menjalani kehidupan dengan terikat oleh dimensi ruang dan waktu juga harus memahami bahwa sembari keterikatan dimensi ruang dan waktu yan berjalan, manusia mengalami perubahan dan terus berlanjut.

 

Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya kisah dalam perjalanan kehiddupan manusia.

 

Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo (2001: 14-15) juga meliputi empat hal yaitu :

1.   Perkembangan, terjadi jika masyarakat berturut-turut bererak dari satu ke bentuk yang lain. Masyarakat berkembang dari satu bentuk yan sederhana ke kebentuk yang lebih kompleks lagi.


2.  Keberlanjutan/Kesinambungan, terjadi jika suatu masyarakat baru mengadopsi lembaga-lembaga lama. Artinya masyarakat yang mengambil cara-cara yang dipakai pada zaman sebelumnya tetapi tetap mengembangkan dengan keadaan pada zamannya.


3.  Pengulangan, terjadi apabila suatu peristiwa pada masa lalu terjadi dan terulang lagi. Banyak peristiwa sejarah yang mengalami pengulangan dengan waktu yang berbeda tetapi latar belakangnya hampir sama.


4.   Perubahan, terjadi jika suatu masyarakat mengalami pergeseran sama halnya denan suatu perkembangan. Perubahan terjadi secara besar tetapi singkat. Perubahan biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari luar.


Referensi :

Garraghan, Gilbert J. Pendekatan A Guide to Historical Method East Fordham Road, ( New York : Fordham University Press : 1996)., hlm 6.

Andrew Alexander Simpson. Language and National Identity in Asia. (Oxford University Press ; 2002), hlm. 356

Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pengantar Ilmu Sejarah (Bagian I) Pengantar Ilmu Sejarah (Bagian I) Reviewed by Edukasi Sejarah SMA on November 06, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar

PageNavi Results No. (ex: 7)

Related Posts No. (ex: 9)